Aku rindu

Lembut terpaan badai itu makin terasa nyeri di tiap pori-pori kulitku.. "Ak sakit!"
Lalu tuan bayangan berkata "tak sesakit bunda melahirkanmu kawan.."

masih berjalan..

Kulit jari-jariku mulai banyak yang mengelupas...
Sengal napas memaksaku lontarkan kata "aku lelah,, aku sudah tak kuat lagi.. Aku.."
tuan bayangan menyela "tak selelah ayahmu bekerja dan kuatny memikul beban menafkahi keluargamu"

terus berjalan..

"Wahai bayangan.. Kau Lihatlah di depan sana, ada sesuatu yg berkilau"
bayangan menjawab "itu adalah emas dari kerajaan mesir"

"aku mau membawanya pulang",
tuan bayangan "kilau emas itu tak sebanding dg kilau tawa adik-adikmu"

tetap berjalan...

"tuan bayangan.. Bolehkah aku brtanya satu hal??"

"untuk cucu adam dan hawa pasti kujawab dengan senang hati"

"mengapa sedari tadi anda selalu berjalan dibelakangku, kadang2 berpindah disamping kanan ato kiriku?? Tidakkah anda bosan selalu mengikutiku yang tak punya apa2 untukmu..?"

"hey lihatlah ke depan... Di situlah aku ingin tinggal"

tangan2 kecil itu melambai, semakin dekat, semakin jelas wajah2 mereka.. Wajah yang selalu membuatku mabuk dalam rindu....

"ayah,ibu,adik2ku.. Aku rindu"

sejak saat itu, tuan byangan tak pernah lagi bicara... Seakan tenggelam di dalam peluk alam yang tenang....

_rektris_