SEMUA ORANG BISA BER-APRESIASI SASTRA DI SINI

Ternyata EDAN ( II )

Aku duduk bersila
di depan tubuh Ibuku
Nikmat..
Harum tubuh ibuku seharum tetesan air mawar ungu
Mengeluh dan terus meraba aku dalam gelap
Tanpa ada kunang-kunang
Gelap!!
Harapanku menggapai tangannya
terbang jauh ke firdaus
jatuh ke bumi,terbentur sepi
menjadi mimpi
Aku anak yang bernasib pas-pasan
tidak pernah tahu sampai kapan
masa depanku bukan lumayan
tapi tidak karuan
Karena ini kuasa Tuhan
asal ada keamanan
dan bukan dusta yang direncanakan
aku pasti nyaman
Di zona baru
Aku berseru
di mana Ibuku?
Dia pergi serentak dengan irama swing
yang terlantun merdu
ketika hujan turun dengan lebatnya
di kala habis senja
Mereka para majikan
kala bersembunyi di balik selakangan perawan
tidak pernah tahu yang kurasakan
Sangat indah kurasa
berlindung di bawah siluet surga
menikmati seteguk anggur
akalku membiru
agar aku bisa membelikan rumah
untuk Ibuku
Oh Ibu,kelak aku waras
tidak akan aku repot bersajak
Menjadi juragan
adalah cita-citaku jadi wong edan
haha..
Sajakku ini sajak edan


->Broto<-
Hormat untukmu Ibu

0 komentar: